·٠•●♥ Sahabat fillah rahikumullah....jazakumullah khoir (✿◠‿◠) ♥●•٠·

Orang yang selalu Berbohong

Bahagiakanlah seseorang kerana kamu ingin melihat dia bahagia…jangan kamu membahagiakan dia dengan dusta kerana mungkin maaf amat sukar diterima… 

Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum wbt sahabat2 fillah rahikumullah…

Apa khabar kaiian...?? ana harapkan kaiIan dalam keafiatan dan rahmat ALLAH...LaLu...apa khabar IMAN….??

Alhamdulillah, ana harap semua selamat dan teguh dalam menghadapi badai duniawi yang seringkali menarik antum semua ke suatu yang sukar antum putuskan….kerana kita makhluk yang lemah dikurniakan nafsu…namun, antum semua ana tak harapkan antum menggunakan alasan ini untuk menutup apa yang antum semua lakukan….

Ketahuilah…ALLAH MAHA BIJAKSANA….

Di saat ALLAH menciptakan antum semua yang bergelar manusia AR RAHMAN telah mengurniakan antum dengan 1 nikmat besar iaitu akal antum semua…andai antum tidak mempunyai akal…apa yang terjadi…??? Antum semua akan sama seperti makhluk lain…seperti binatang…bersyukurlah antum semua…ana juga lalai dalam menghargai nikmat ini…namun, tak salah andai kata antum juga memperingatkan ana insan yang lemah dan lalai ini…serta gersang ilmu dan goyah iman…

Antum…sampaikanlah kebenaran dengan berhikmah walaupun ia pahit untuk disampaikan…

"BERKATALAH BENAR WALAUPUN IANYA PAHIT"

 
Sebenarnya ana nak share dari ayat 10 surah Al-Baqarah tentang orang yang suka berbohong…smg bermanfaat :)

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
"Di dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu Allah menambah mereka dengan penyakit, dan mereka akan menerima azab yang pedih, kerana sebelum ini mereka selalu berbohong". (QS.Al-Baqarah 2: 10)

Menurut Al-Quran, jiwa manusia, sama sebagaimana tubuhnya, kadang-kadang terkena penyakit, yang jika tidak diubati akan semakin parah dan terus berkembang sampai suatu saat, kemanusiaan orang itu pun akan musnah pula. Kemunafikan atau nifaq adalah penyakit jiwa yang paling berbahaya yang mengancam jiwa dan hati kita semua. Manusia yang sihat tidak memiliki lebih dari satu wajah, sementara antara lahir dan batinnya terdapat keserasian yang baik dan sempurna. Lidahnya mengatakan hal-hal yang ada di dalam hatinya, dan tingkah lakunya sesuai dengan pikiran-pikirannya. Tetapi jika tidak demikian, maka jiwa telah menjadi sakit dan terkena penyimpangan. 

Penyakit nifaq mempersiapkan lahan yang subur bagi penyakit-penyakit jiwa lain, seperti kikir, dengki dan tamak. Dan bagaikan akar-akar penyakit cancer ia akan semakin menghujam di hati dan jiwa si munafik. Al-Quran menyebut sumber utama yang menumbuhkan penyakit nifaq ini ialah watak suka berbohong dan akan berkembang terus bersamanya. Tentu saja bohong tidak terbatas hanya pada lidah. 

Suatu perbuatan pun, yang dilakukan tidak sesuai dengan akidah seseorang (dengan tujuan dan niat jahat kepada pihak lain) juga merupakan kebohongan perbuatan. Bangkai binatang yang terjatuh ke dalam air, lalu menebarkan bau tak sedap, setiap kali hujan menyiraminya, bukannya hujan tersebut menghapus pencemaran yang ditimbulkan oleh bangkai tersebut, tapi hujan itu justru semakin menyebarkannya. 

Nifaq bagaikan bangkai, yang jika bersemayam di dalam hati manusia, setiap petunjuk yang datang dari Allah SWT, meskipun berupa rahmat, namun bukannya menerima petunjuk tersebut, seorang Munafik hanya menunjukkan kepura-puraan dan riya', sementara penyakit nifaqnya semakin parah. Nifaq memiliki makna yang luas yang mencakup segala sikap mendua diantara perkataan dan perbuatan, lahir dan batin. Makna seperti ini kadang kala juga muncul dari seorang Mukmin; seperti riya' dan sikap pamer dalam melaksanakan ibadat. Ertinya, ia melakukan ibadah dan perbuatan-perbuatan baik lainnya adalah kerana selain Allah. Maka yang demikian ini pun termasuk sejenis nifaq. 

Rasulullah SAWW bersabda: "Tiga sifat jika salah satunya terdapat pada seseorang maka ia adalah seorang Munafik, meskipun ia berpuasa, melakukan solat dan menganggap dirinya sebagai seorang Muslim. Tiga sifat tersebut ialah khianat dalam memegang amanat, berdusta ketika berbicara dan ingkar pada janji". 

Berikut ini beberapa point yang dapat kita ambil sebagai ibrah dari ayat
di atas iaitu:

1) Nifaq adalah penyakit jiwa. Dan Munafik bagai seorang yang sakit,
tidak sihat dan tidak pula mati. Bukan Mukmin bukan pula Kafir secara
nyata.
2) Nifaq berkembang bagaikan penyakit cancer, jika tidak segera
diubati akan menguasai seluruh wujud manusia dan sifat-sifat
kemanusiaannya.
3) Sumber penyakit nifaq, ialah sifat dusta, dan berdusta adalah perbuatan
 yang biasa dilakukan oleh orang Munafik.


وَأَمَرَنِى أَنْ أَقُولَ بِالْحَقِّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا
‘Berkatalah benar walaupun ianya pahit’ (tidak semua suka)

Wallahu ‘aklam bissowaf…

 ·٠•●♥✿ Nurmujahiddah Solehah ✿♥●•٠

BEBERAPA CARA MENDEKATKAN DIRI KPD ALLAH SWT

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum warah matuallahi wabarakatuh...


sebelum ni ana dh pernah share dkt fb ana…saje nak share dkt blog pulak…smg ianya bermanfaat :)

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=442732232423524&set=a.179326795430737.46723.100000602545801&type=1

1. Solat wajib tepat waktu
Selalu berdoa dan berzikir kepada Allah. Dengan solat , berdoa dan berzikir kepada Allah, insya Allah hati menjadi tenang, damai dan semakin dekat denganNya.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram".(QS. ar-Raad 13: 28)

2. Solat Tahajjud
Dengan solat tahajjud insya Allah cenderung mendapatkan perasaan tenang. Hal ini dimungkinkan karena di tengah kesunyian malam didapatkan kondisi keheningan dan ketenangan suasana,yang tentu saja semua itu hanya dapat terjadi atas izin-Nya. Pada malam hari, diri ini tidak lagi disibukkan dengan urusan pekerjaan ataupun urusan-urusan duniawi lainnya sehingga dapat lebih khusyu' saat menghadap kepada-Nya.

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. 17:79)

3. Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan pada hari kiamat saja akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan daripada neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya dia sudah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahan dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanya kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.” (QS Ali Imran: 185).

4. Membayangkan tidur di dalam kubur.
Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.

5. Membayangkan kedahsyatan seksa neraka.
Azab Allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya. Ya Allah jauhkanlah kami dari siksa neraka-Mu, karena kami sangat takut akan seksa neraka-Mu.Ya Allah bimbinglah kami agar dapat memanfaatkan sisa hidup kami untuk selalu dijalan-Mu.……

“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah Subhanahu wata’ala mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.” (QS. Az Zumar: 16)

6. Membayangkan syurga-Nya.
Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu. Semoga kita dapat selalu mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan Insya Allah diizinkan untuk meraih Syurga-Nya. Amin…..

" Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keredhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar"
(QS.At-Taubah:72)

7. Mengikuti tausyiah atau mengikuti pengajian secara rutin seminggu satu kali (minimal), dua kali atau lebih. Insya Allah... dengan mendengar tausyiah atau mengikuti pengajian, akan meningkatkan keimanan karena selalu diingatkan kembali utk selalu dekat kpd Allah SWT. Perlu dicatat kerana iman boleh turun atau naik, maka harus dijaga agar iman tetap stabil pada keadaan tinggi/ kuat dengan mengikuti tausyiah, pengajian dsb.

7a. Bergaul dengan orang-orang soleh.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahawa tingkat keimanan kita bisa turun atau naik, untuk itu perlu dijaga agar tingkat keimanan kita tetap tinggi. Berada disekeliling orang-orang yg dekat dengan Allah SWT, Insya Allah juga akan membawa kita untuk semakin dekat kepada-Nya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)."
(QS. At Taubah: 119)

8. Membaca Al Qur'an dan maknanya (maksudnya dari setiap ayat yang dibaca), Insya Allah dengan membaca Al Qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-Nya.

"Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung". (QS. Al-A'raf: 157)

9. Menambah pengetahuan keislaman dengan berbagai cara, antara lain dengan : membaca buku, membaca di internet (tentang pengetahuan Islam, artikel Islam, tausyiah dsb), melihat video Islami yang dapat meningkatkan keimanan kita.

10. Merasakan kebesaran Allah SWT, atas semua ciptaan-Nya seperti Alam Semesta beserta semua isinya.

11. Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita (Kisah tsunami, gunung berapi meletus, gempa bumi dsb). Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-Nya/ mengikuti perintah-Nya. Bukan makin tersesat ke perbuatan maksiat atau perbuatan lain yang dilarang oleh-Nya. Na'uzubillaminzalik..

“Ya Allah kami mohon bimbingan-Mu agar kami dapat selalu muhasabah atas semua kesalahan yang kami perbuat, meninggalkan larangan-Mu dan kembali ke jalan-Mu ya Allah.”

12. Mensyukuri nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT
Jangan selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh-Nya. Saat ini kita masih dapat bernafas, makan, minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan...masih boleh bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih wajarkah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.

“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS: Ibrahim:7-8)

Sama2 bermuhasabah diri....  
Saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran


 
·٠•● Nurmujahiddah Solehah ✿♥●•٠

Pilihlah Aku Untuk Ikhlas..


Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh...

Ikhlas itu Rahsia...
Kita memberi bukan untuk menerima
Menabur budi bukan dianggap berjasa
Tulus, putih dan murni hati kita
Memberi adalah keranaNYA jua

Tidak mengapa jika tidak dikenang
Asalkan segalanya memberi satu ketenangan
Menyebut kebaikan meragut keikhlasan
Bukan kerana kelebihan kita

Dalam samar mainan rasa
Kekadang datang jua serpihan bangga
Mengharap adanya balasan
Mendamba hadirnya kemasyhuran

Bukan itu yang diburu sejak mula
Ditagih kasih rasa di depanMU
Bila terasa segalanya daripadaMU
Rebahlah segala daripadaku yang hina

TUHAN....
Dunia ini tidak panjang
Tahun terasa detik di putaran usia
Mengharap yang abadi
Kan lenyap segala ilusi
Bantulah aku
Dalam memahami rahsia itu!


          Syukur alhamdulillah, di atas nikmat-MU yang tidak terhingga. Diri masih diberi kesempatan untuk menikmati keindahan ciptaan-MU. Sudah hampir sepurnama diri ini tidak melakarkan tinta di blog ini. Kesibukan demi kesibukan datang bertamu...kesibukan yang tidak akan pernah berakhir hingga suatu ketika sang ajal menjemputku....muhasabah diri.... Semoga diri ini dapat memanfaatkan kesempatan yg diberikan sebaik mungin, aamin...Ingin berkongsi/berbicara tentang ikhlas. 

        Apa itu IKHLAS? Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Rasul lalu menanyakan kepada Jibrail, malaikat penyampai wahyu ALLAH SWT. Ternyata Jibrail juga tidak tahu dan bertanya kepada ALLAH SWT. Ternyata ikhlas adalah rahsia dari sebuah rahsia. Ikhlas itu (hanya org yang melakukannya) dengan ALLAh SWT saja yang tahu, seakan-akan malaikat tidak sempat mencatat dan syaitan tidak sempat untuk menggoda org yg ikhlas, SubhanaAllah...

Orang yang sibuk melakukan kebaikan tidak akan sempat melihat kejahatan orang lain. Demikian kata-kata hikmah yang menerjah diruang fikiran...Betapa kurangnya kau melakukan kebaikan, bisik hati kpd diri sendri..

Justeru mata, telinga dan indera yang lain masih sempat melihat, menghidu dan menuturkan kejahatan orang lain. Terasa diri amat hina, ketika usia melonjak dengan begitu cepat, diri terasa masih merangkak-rangkak menyusur jalan taubat.
Betapa sekali sekala melakukan kebaikan terasa hebat bukan kepalang. Tanpa sedar riak bertandang. Terasa teringin dipamerkan segala-galanya agar dipuji dan disanjung dengan kata-kata dan anugerah manusia. Biarlah terserlah siapa aku, bisik ego diri. Padahal nilai amal yang sebegitu tidak akan menerima sebarang sekutu. Dan manusia pun yang pastinya akan memandang sinis loya dengan ‘aku’mu.

Apabila riak itu adalah tertipu  dengan kehadiran manusia, sum’ah pula terpedaya tanpa kehadiran sesiapa. Walau tanpa sesiapa di mata tetapi di hati masih mengharap-harap amal kononnya disembunyikan itu diketahui juga oleh manusia. Alangkah indah rasanya bila amal yang cuba disembunyikan itu diketahui lalu diheboh-hebohkan pula. Hebatnya dia! Begitu kata sanjung yang dijunjung. Pada ketika itu, hati pun berbunga. Aduh, sum’ah lebih dasyat tipuannya daripada riak.

Apabila terlepas diri daripada kaduanya, menanti pula musuh ketiga yang tidak kurang hebatnya...ujub! Takjub dan berasa hairan terhadap diri sendiri. Kali ini bukan pujian manusia yang terang dan tersembunyi diharapkan tetapi pujian diri sendiri. Betulkah ini aku?
Bukan mudah untuk ikhlas. Semakin dicari terasa semakin mistrei. Memang,  ikhlas rahsia dalam rahsia ALLAH. Melakukan sesuatu kebaikan bukan kerana ALLAH...itu tidak ikhlas. Meninggalkan satu kejahatan bukan kerana ALLAH...itu pun bukan ikhlas.

Kekadang begitu ikhlas hati ketika memulakan amal, tetapi sampai di pertengahan, kecundang oleh sesuatu yang selain ALLAH. Ya ALLAH, aku benar-benar pasrah. Perjuangan untuk ikhlas terlalu seru dan keliru. Bantu aku, memahami dan menangani rahsia ini.

Beribadatlah sehingga terasa penat untuk melakukan maksiat. Begitu pesan ulama’. Buatlah apa saja kebaikan sejak sebelum terbit fajar sehingga terbenam mentari. Ikhlas atau tidak jangan diperkira dulu. Jangan mengukur di garis permualaan amal. Beramallah walau hati terganggu oleh mazmumah dan ikhlas diintai oleh riak dan sum’ah. Pedulikan ujub yang menanti masa untuk menyusup. Tega dan relakan sahaja.

Teringat apa yang dipesan oleh Imam Ghazali ketika anak muridnya bertanya “Tuan, bagaimana keadaanku ketika mulutku berzikir tetapi hatiku masih lalai?” Lalu Imam yang arif dalam soal keajaiban hati itu pub berkata, “Teruskanlah berzikir walau hatimu lalai kerana sekurang-kurangnya lidahmu akan terselamat daripada berkata-kata yang kotor dan sia-sia.”
Teringat pula apa yang ditanyakan oleh Abu Hurairah kepada Nabi Muhammad SAW tentang seorang yang mengerjakan solat tetapi masih mencuri. Lalu Rasulullah menegaskan solat orang itu lambat laun akan menghilangkan tabiatnya yang buruk itu.

Jadi, jika dirimu masih melakukan kejahatan, ingatlah itu bukan alasan untuk berhenti melakukan kebaikan. Bahkan iringi perbuatan dosa itu dengan kebaikan kerana kebaikan lambat cepat akan menghapuskan kejahatan.

Diri hanya insan kerdil di lautan rahsia ikhlas yang sangat dalam. Yang terjangkau olehku hanyalah sebutir percikan ombak dipermukaannya. Namun, diri juga hamba ALLAH yang berhak untuk melalui jalan menuju-NYA ketika diri keliru, tunjukkanlah. Ketika diri lemah, perkukuhkanlah, ketika alpa, ingatkanlah.
Hanya dikau wahai ALLAH yang berhak memilih sesiapa untuk dianugerahi rahsia ikhlas itu. Padaku hanya tabir...pada-MU segala takdir. Bantulah aku meluruskan tabirku menjurus kepada takdir-MU. Pilihlah aku untuk ikhlas walau kutahu ikhlas itu sangat rahsia.

Sejenak kita renungkan..
Semoga ada ikhtibar yang kita dapat ambil bersama dalam melayari bahtera kehidupan. :)

·٠•●♥✿ Nurmujahiddah Solehah ✿♥●•٠