Assalamualaikum   wbt sahabat fillah.....tahukah engkau apa mutiara terindah yang   diberikan Allah SWT kepadamu? Itulah kesucian. Kita dilahirkan ke alam   ini dalam keadaan suci bersih, bagai selmbar kertas putih, tidak   bernoda. Allah Maha Penyayang menginginkan kita tetap dalam kesucian,   salah satunya dengan menjauhi perbuatan zina. Dengan cinta-Nya, Allah   berfirman:
     "Jangan kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang sangat buruk." (QS. Al-Isra' 17: 32)
Dan Nabiyallah yang sangat menyayangi kita umatnya ini pun bersabda:
      "Bani  Adam (Manusia) tidak dapat menghindari dari perbuatan (yang   mengantarnya kepada) zina yang pasti akan menimpanya, iaitu zina mata   adalah dengan melihat, zina telinga adalah dengan mendengar, zina lidah   adalah dengan ucapan , zina tangan adalah dengan bertindak kasar, zina   kaki adalah dengan berjalan. (Dalam hal ini), hatilah yang mempunyai   hajat dan cenderung (kepada perbuatan-perbuatan tersebut), dan farj   (kelamin) yang menerima atau menolakknya. (HR. Muslim)
      Tidak takutkah kalian, sesungguhnya seluruh anggota tubuh ini akan di   tanya satu persatu apa yang telah dilakukannya?? Dan sesungguhnya, pada   hari itu kelak, mereka pandai berkata-kata sehingga kita termanggu tak   berdaya dibuatnya.
      "Pada  hari ini Kami tutup mulut-mulut mereka, dan berkata kepada Kami   tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian terhadap   apa yang mereka usahakan (dahulu). (QS. Yasiin, 36: 65). 
      "Dan  mereka berkata kepada kulit-kulit mereka; Mengapa kamu menjadi  saksi  atas kami? Kulit mereka menjawab, "Allah yang menjadikan segala  sesuatu  pandai berbicara, dan DIAlah yang menciptakan kamu pada kali  yang  pertama dan kepada-Nya kamu dikembalikan." (QS. Fushilat, 41: 21)
      Kita  sering merasakan bahawasanya Allah tidak mengetahui kebanyakan  dari apa  yang kita kerjakan. Padahal, tidaklah kita dapat bersembunyi  dari  penglihatan-Nya, tidaklah kita dapat selamat dari persaksian,   pendengaran, penglihatan dari kulit-kulit kita.
Dunia ini telah sarat dengan perangkap maksiat. Jika kita tidak berhati-hati mengawal, mudah saja kita terjatuh.
        Kerana  itu, ana mohon pada mu sahabat fillah, tolong jaga mutiara  terindahmu  wahai akhi...tolong dijaga mutiara terindahmu wahai  ukhti...jagan  menodainya!!!
Tidakkah  kita merasa pedih, jika kita dapati jasad yang mulanya  menjijikkan dan  telah dimuliakan-Nya, kemudian kita kotori kembali??  Tidakkah kita  menyedari siapa kita sebenarnya dan dari apa asal kita??
       Jika  mutiara berharga itu telah sirna, mampukah lagi diri ini menatap   dunia?? Mampukah lagi kita berdiri, bangkit, bangun membawa jiwa dan   raga yang telah berganti tak ubah najis yang ditakuti semua insan di   dunia ini??
       Lihat  disekitar kita sekarang, kelmarin dan zaman dahulu kal, masih  ada saja  yang khilaf akan dirinya. Sayang seribu kali sayang...Tidakkah  terbayang  murka-Nya Allah akan perbuatan tersebut??
      "Perempuan  yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah  tiap-tiap seorang  dari keduanya seratus (kali) dera, dan janganlah  belas kasihan kepada  keduanya mencegah kamu untuk mencegah kamu untuk  menjalankan agama  Allah, jika kamu  beriman kepada Allah dan hari  akhirat, dan hendaklah  melaksanakan hukuman keduanya itu disaksikan  oleh segolongan orang-orang  yang beriman." (QS. An-nuur,24: 2)
       Sebagai  renungan pada diri kita, di zaman Rasulullah ketika itu betapa  sangat  mengerikan perlaksanaa hukuman zina. Padahal kekasih Allah itu  sangat  penyayang dan pengasih orangnya. Baginda sendiri hampir tidak  percaya  ada umatnya yang masih boleh berbuat nista sedemikian rupa.
        Pada suatu ketika, Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi SAW, lalu dia   berkata kepada baginda, "Ya Rasulullah, sucikalah aku!" Jawab Rasulullah   SAW, "Pulanglah, minta ampun kepada Allah dan bertaubatlah    kepada-Nya." Ma'iz pergi, tetapi belum begitu jauh, dia kembali lagi   seraya berkata hal yang sama. Hal itu berulang empat kali.
        Pada kali keempat, Rasulullah SAW bertanya, "Dari hal apakah engkau   harus kusucikan?" Jawab Ma'iz, "Dari dosa zina." Rasulullah SAW bertanya   kepada para sahabat yang ada disekitarnya ketika itu, "Apakah si Ma'iz   ini mengidapi penyakit gila?" Jawab para sahabat, "Tidak, ya  Rasulullah!  Dia tidak gila! Tanya Nabi SAW berikutnya, "Apakah dia baru  minum  khamar (arak)?" Seorang sahabat berdiri, lalu mencium bau mulut  Ma'iz,  tetapi tidak mencium bau khamar di mulut Ma'iz.
         Maka bertanya Rasulullah SAW kepada Ma'iz, "Betulkah engkau berzian?"   Jawab Ma'iz, "Benar Rasulullah!" Rasulullah memerintahkan supaya   dilaksanakan hukuman rejam terhadap Ma'iz.
        Terdapat dua pendapat dalam masalah ini, iaitu yg pertama mengatakan   Ma'iz meninggal dan dosanya terhapus kerana hukuman yang dijalaninya   secara ikhlas.
       Yang ke dua mengatakan bahawa Ma'iz bertaubat sebenar-benar taubat   (taubat nasuha). Tidak ada taubat yang melebihi taubat Ma'iz. Dia datang   menghadap Nabi SAW, lalu tangannya diletakkan di tangan Nabi, kemudian   dia berkata, "Ya Rasulullah, hukum matilah aku dengan batu! (rejamlah   aku!)". Mereka sentiasa dalam perbezaan pendapat seperti itu selama dua   atau tiga hari.
       Kemudian Rasulullah SAW datang. Setelah memberi salam, lalu baginda   duduk bersama dengan mereka. Maka bersabda Rasulullah SAW, "Mintakanlah   ampun bagi Ma;iz bin Malik. Lalu  mereka memohon semuanya. "Semoga  Allah  mengampuni Ma'iz bin Malik."
      Rasulullah SAW bersabda, "Ma'iz betul-betul telah bertaubat dengan   sempurna taubat. Seandainya taubat Ma'iz dapat dibagi di antara satu   kaum, pasti mencukupi untuk semua." (HR. Muslim)
       Namun  dapatkah hukum Allah yang jelas dan tegas itu dijalankan?? Jika  tidak,  kenapa di antara kita masih saja dapat menatapi dunia dengan  segala  kenistaan yang diperbuat?? Kenapa kita sanggup menzalimi diri  kit  sendiri? KENAPA???
       Oleh  kerana itu, sayangilah dirimu wahai sahabat fillah. kerana  sesungguhnya  jiwa ini berada dalam genggaman-Nya. Kita tidak punya  apa-apa pun di  atas diri kita.
     Percayalah,  kita akan binasa dan sirna bagai fatamorgana, apa yang ada  pada diri  kita hanyalah pinjaman. Semua akan diminta-Nya kembali.  Kerana itu, kita  tidak layak berbuat kejahatan walau setitik embun yang  kita kira lesap,  kering terkena sinar matahari.
       Allah   sangat mencintai kita, dapatkah kita mencintai-Nya?? Mencintai-Nya   dengan menjaga sebaik-baik jasad yang satu-satunya  ini. Rasul sangat   menyayangi kita...Cinta perlukan pengorbanan wahai hamba Allah. Engkau   hanya diminta menjaga dirimu. Bersyukurlah!!!
      "Berapa   banyak dari penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan   Rasul-rasul-Nya, maka Kami perhitungkan dengan perhitungan yang keras,   dan Kami mengazabnya dengan azab yang mengerikan."  
(QS. At- Thalaq,65: 8)
(QS. At- Thalaq,65: 8)
Sama2 kita renung dan muhasabah diri....wallahu 'aklam bissowaf...
~Nurmujahiddah Solehah~




















0 Komen tetamu yg baik :-):
Posting Komentar